
November, Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta Target Operasi Penuh
Sejak diresmikan dan dioperasikan Kamis (15/08/2019) lalu, landasan pacu 3 (runway) Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mengalami perpanjangan, ditargetkan beroperasi penuh pada November 2019.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Jakarta Air Traffic Service Center di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (8/9/2019) mengatakan, “Kami sampaikan bahwa landasan 3 sudah beroperasi satu bulan dan berlangsung baik. Saat ini sudah dioperasikan runway dengan panjang 2.500 x 45 meter. Maka masih terbatas pada pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Nantinya pada bulan November, panjang Runway 3 menjadi 3.000 × 60 meter bisa dioperasikan, semua jenis pesawat bisa landing dan take off di situ.”
Dengan demikian, pergerakan pesawat yang sebelumnya hanya 75 pesawat per jam mampu mengalami peningkatan kapastias dari 81 pesawat per jam pada saat ini menjadi 100 pesawat per jam pada saat landasan 3 sudah memiliki panjang 3.000 m.
Pembangunan landasan 3 Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan arahan dari Presiden Jokowi, disinyalir dapat menghemat hingga Rp75 juta jika dihitung dari jumlah bahan bakar.
Hal itu juga dikatakan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II, M. Awaluddin bahwa berdasarkan simulasi yang sudah dilakukan oleh maskapai pada bulan Agustus lalu, pemakaian bahan bakar pesawat dapat ditekan hingga 1.300 pounds atau sekitar Rp70-75 juta jika dinominalkan dalam bentuk rupiah. Pesawat tak perlu menunggu lama untuk menuju apron setelah mendarat.
“Simulasi dari maskapai pada 15 Agustus 2019, terjadi penghematan bahan bakar pesawat karena tak perlu holding. Setelah landing, pesawat bisa langsung routing ke parking stand. Fuel burn juga bisa diminimalkan hingga 1.300 pounds atau jika dikalkulasi mencapai Rp70-75 juta. Jadi kemampuan kita saat taxi hingga take off landing lebih bervariasi,” ujar Awaluddin.
Dalam kegiatan ini Menteri Perhubungan juga didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, Direktur Utama PT Angkasa Pura II M. Awaluddin, dan Direktur Utama PT Airnav Indonesia Novie Riyanto. Menhub Budi Karya Sumadi turut menyaksikan proses take off pesawat Citilink Airbus 320 dan pendaratan pesawat NAM Air Boeing 737-700.
Write a Comment