
Hubungan Prancis-Polandia Memanas Pasca Pembatalan Pembelian 50 Helikopter
Hubungan bilateral Polandia dan Prancis memanas pasca pembatalan sepihak Polandia terhadap pembelian 50 unit helikopter buatan Airbus.
Insiden tersebut membuat Presiden Prancis Francois Hollande langsung membatalkan kunjungan kerja ke Warsawa dan segera melakukan peninjauan kembali terhadap kerjasama pertahanan lainnya.
Dilansir dari BBC, Rabu (12/10/2016), pemerintah Polandia membatalkan pembelian 50 helikopter jenis Caracal senilai USD3,51 miliar. Pemerintah Polandia mengatakan bahwa dalam kontrak pembelian helikopter yang diajukan tidak sesuai dengan kepentingan ekonomi dan keamanan negara tersebut.
Sebagai ganti dari batalnya kunjungan ke Polandia, Presiden Francois Hollande mengirim Menteri Luar Negeri Jean-Marc Ayrault yang berkunjung ke Warsawa. Batalnya kunjungan Hollande merupakan bentuk kekecewaan dan kemarahan Prancis atas pembatalan Polandia dalam kontrak pembelian helikopter Airbus. Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian pun juga ikut membatalkan kunjungannya ke Polandia yang rencananya dilakukan pada Senin pekan depan.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls juga ikut kecewa dengan hal ini sebagaimana pernyataannya yang mengatakan bahwa Polandia adalah negara besar, namun pembatalan pembelian helikopter tersebut patut dipertanyakan untuk industri pertahanan.
Selain itu, CEO Airbus Tom Enders juga marah atas keputusan Polandia tersebut. Menurut Enders, pihaknya sudah terjebak selama berbulan-bulan dan akan segera meminta kompensasi.
Pada April 2015 lalu, Airbus memenangkan tender dalam penyediaan helikopter untuk angkatan bersenjata Polandia. Kedua belah pihak juga sudah mulai negosiasi rincian kontrak. Dalam perjanjian kontrak tersebut, Polandia akan membeli 50 unit helikopter dan Airbus akan mendirikan fasilitas pabrik di Polandia.
Di lain pihak, pemerintah Polandia mengumumkan bahwa ada perbedaan perjanjian yang menjadi alasan pembatalan kontrak pembelian helikopter. Polandia menganggap kesepakatan kontrak menjadi lebih. Paket yang diusulkan juga termasuk kesepakatan jika Prancis akan berinvestasi di Polandia untuk mengimbangi pembiayaan helikopter.
Menteri Pertahanan Polandia Antoni Macierewicz mengatakan, “Airbus Helicopters tidak memberikan penawaran yang memuaskan saat pembicaraan tahap akhir. Mereka tidak melihat posisi Polandia dan ini menjadi alasan mengapa negosiasi dibatalkan.”
Namun pihak Airbus bersikeras bahwa penawaran investasinya akan memberikan lebih banyak manfaat kepada Polandia ketimbang pendapatan yang diperoleh Airbus Helicopters melalui kontrak pengadaan helikopter.
Menurut informasi yang didapat, pembelian 50 unit helikopter oleh Polandia bertujuan untuk modernisasi peralatan militer dan meningkatkan koordinasi dengan NATO. Namun, hubungan kedua negara menjadi renggang sejak Polandia di bawah pemerintahan Andrzej Duda yang terpilih pada Oktober 2015.
Write a Comment