Jalur Selatan Jawa Segera Dipakai Penerbangan Komersial

Jalur Selatan Jawa Segera Dipakai Penerbangan Komersial

Presiden Republik Indonesia Jokowi telah menyetujui pemakaian ruang udara di selatan Pulau Jawa untuk jalur penerbangan komersial.

Sampai saat ini, penerbangan komersial dengan rute dari Jakarta ke arah timur seperti Surabaya, Bali, Lombok dan rute lainnya menggunakan jalur utara Pulau Jawa dan penerbangan militer menggunakan jalur selatan. Namun, melihat kondisi sekarang ini jalur utara Jawa sangat padat oleh lalu-lintas penerbangan komersial. Sehingga harus segera dibuatkan jalur baru untuk mengurai kepadatan lalu-lintas tersebut.

Direktur Operasi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, menjelaskan tahap selanjutnya dengan merapikan jalur penerbangan di selatan Jawa seperti menggambar titik belokan. Kemudian dilakukan pembelian nama jalur dan verifikasi. Nantinya juga ada tahap uji coba penerbangan komersial via jalur selatan Jawa.

Wisnu mengatakan, “Sekarang merapikan koordinat. Kita sudah memiliki gambar di Kulon Progo, Yogyakarta. Sudah tahu koordinatnya, tapi titik beloknya beda 1-2 km sudah lain koordinatnya makanya harus benar akurat. Apalagi itu masih masuk wilayah penerbangan militer, tidak boleh salah.”

Selama 1 bulan ke depan, akan dilakukan proses merapikan koordinat dan verifikasi. Kemudian dilanjutkan dengan publikasi jalur yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Publikasi ini diberikan kepada maskapai penerbangan domestik maupun internasional, meskipun jalur selatan Jawa digunakan untuk jalur penerbangan domestik.

Berdasarkan regulasi penerbangan sipil internasional, proses AIRAC atau publikasi jalur akan berlangsung selama 56 hari. Jika tahap ini sudah selesai, jalur selatan Jawa bisa dipakai untuk penerbangan sipil.

“Perkiraan 3 bulan ke depan. Paling lambat sampai Oktober tahun ini,” ujar Wisnu.

Dalam hal proses merapikan jalur di selatan Jawa, AirNav sebagai operator navigasi juga akan melakukan konsultasi dengan TNI AU. Karena jalur selatan Jawa masih dipakai untuk penerbangan militer.

Wisnu mengatakan, “TNI dan AirNav menjalin kesepakatan yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan dan Panglima TNI. Kemudian Dirut AirNav dan KSAU juga sudah menandatangani. Jadi, tinggal pelaksanaan saja.”

Pengaturan lalu lintas penerbangan komersial jalur selatan akan dikoordinir oleh AirNav, tetapi maskapai dapat memilih untuk memakai jalur selatan atau utara Jawa.

“Maskapai bisa menentukan pilihan jalur, kalau AirNav akan melayani. Misalkan sudah penuh, AirNav akan mengatur jalur yang bisa dilewati,” imbuh Wisnu.

Write a Comment