
Kabut Asap Tebal, Aktifitas Bandara Lumpuh
Kabut asap yang menyerang sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan semakin menebal. Sehingga sejumlah bandara terpaksa tidak beroperasi melayani penerbangan. Bahkan Presiden Joko Widodo yang hendak meninjau lokasi kebakaran hutan di Provinsi Riau dan Jambi, Jumat (25/9/2015) lalu terpaksa membatalkannya karena pesawat Presiden tidak bisa melakukan pendaratan di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
Serangan asap tebal terus berlangsung hingga hari Minggu (27/9/2015). Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau yang sebelumnya selalu menjadi langganan kabut asap kembali diserang asap tebal. Membuat 70 penerbangan baik domestik dan internasional dari dan ke Pekanbaru menjadi kacau.
“Sudah 58 penerbangan yang menyatakan membatalkan aktivitasnya karena kabut asap. Pihak maskapai juga sudah menyerah dengan kondisi ini,” kata Airport Duty Manager Bandara SSK Pekanbaru, Hasnan di Pekanbaru, Minggu (27/9/2015).
Ia menyebutkan sejak pagi hingga petang tidak ada pesawat yang berani mendarat di Pekanbaru karena tebalnya asap. Bahkan sebagian besar maskapai seperti Garuda, Citilink, Slik Air,Batik Air, Lion Air dan lainnya sudah membatalkan penerbangan.
Hasnan menjelaskan, jarak pandang di Bandara SSK II sempat menyentuh titik terendah yakni 50 meter pada pukul 08.00 WIB.
Kemudian sempat kembali membaik menjadi sekira 800 meter pada pukul 12.00 WIB. Namun kabut asap kembali menebal pada pukul 14.00 WIB hingga jarak pandang mencapai 300 meter.
Satu hari sebelumnya, Sabtu (26/9/2015), bandara ini juga lumpuh total. Terdapat 67 penerbangan yang melayani bandara tersebut terpaksa dibatalkan.
Di hari yang sama, Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah juga kembali lumpuh total akibat kabut asap yang semakin pekat. Jarak padang tercatat di bawah 50 meter.
Sedangkan serangan asap tebal di Pontianak, Kalimantan Barat terjadi pada Rabu (16/9/2015) yang membuat aktifitas Bandara Supadio nyaris lumpuh. Semenjak pukul 08.00 WIB, Bandara Supadio membatalkan 10 penerbangan kedatangan, dan 9 penerbangan keberangkatan.
Selain harus membatalkan penerbangan, Angkasa Pura juga men-delay beberapa penerbangan akibat asap yang pekat. “Ada dua flight yang delay untuk kedatangan dan empat flight yang berangkat,” kata General Manajer Bandara Pontianak Bayuh Iswantoro.
Kondisi yang sedikit menguntungkan menimpa Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu karena sempat turun hujan sehingga kabut asap tebal yang menyelimuti bandara ini sedikit berkurang. Pada Minggu (27/9/2015) kemarin jarak pandang di bandara ini masih sekitar 1,5 km.
Meskipun demikian kondisinya masih belum aman seratus persen karena berdasarkan data modis satelit Terra dan Aqua masih terdapat 462 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera. Sedangkan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi lebih banyak, yakni 674 titik api.
beritatrans
Write a Comment